Minggu, 26 Juli 2009

Apa yang Saya Cari?

Saya sangat sedih ketika melihat sayabisa.com sepi pengunjung. Saya merasa putus asa karena tulisan saya tidak memberkati banyak orang. Awalnya pembacanyamendekati 200 orang untuk tiap artikel tetapi sekarang hanya sedikit (kalau bisa dibilang sangat sedikit). Saya ingin menyerah. Buat apa selama ini saya menulis kalau hasilnya tidak dibaca orang lain?

Ketika saya melihat website kenalan saya, saya mulai tersemangati kembali. Banyak tulisan dia yang tidak dibaca oleh orang lain. Paling pembacanya hanya dibawah 50 orang. tetapi dia terus menulis dan menulis. Seakan-akan dia sedang mengatakan, "Saya tidak peduli berapa orang yang membaca, yang penting saya tetap menulis." Cara ini sepertinya yang harus saya lakukan. Saya harus tetap berkarya, entah mereka peduli atau tidak dengan karya saya.

Disinilah saya kembali merenung. "Tuhan apa yang Engkau inginkan?" Dan Dia bertanya kepada saya,"Apa yang engkau cari?" Saya terdiam sejenak. Tanpa saya sadari saya mencari pengakuan dari orang lain. Tetapi bukankah hal yang wajar jika saya mencari pengakuan? BUkankah saya sudah kerja keras sehingga wajar jika saya mendapatkan pengakuan? Bukankah saya sudah melakukan yang terbaik?

Apa yang saya cari? Saya terdiam sejenak. Saya mencari untuk diri saya sendiri. Bohong jika saya mengatakan saya sedang melayani orang lain karena sebenarnya saya sedang melayani diri saya sendiri. Tidak bagus bahkan bisa dibilang memalukan. Apa yang saya lakukan, sungguh-sungguh memalukan. Mengatasnamakan untuk orang lain tetapi sebenarnya untuk diri saya sendiri.

Apa yang seharusnya saya cari? Saya sedang melakukan apa yang Tuhan inginkan. Saya hanya melakukan. Saya bukan mencari pengakuan. Pengakuan adalah hadiah, hadiah bisa diberikan bisa pula tidak. Saya tidak berhak marah jika saya tidak mendapatkan hadiah. Itu hak si pemberi hadiah. Seharusnya saya menulis karena Tuhan inginkan saya menulis. Seperti kendaraan, keberadaannya hanyalah untuk dinaiki. Kemana kendaraan itu menuju? Sopirlah yang menentukan. KEmana saya menuju? Untuk apa tulisan saya? Bagaimana tulisan saya menjadi berkat buat orang lain? Tuhanlah yang menentukan. Itu bagian Tuhan dan tidak layak jika saya merebut bagian Tuhan.

Bisa-bisa saja saya menuliskan sesuatu untuk kepopuleran saya. Tinggal cari topik yang kontroversial, menghina seseorang, pastilah akan menjadi panas dan banyak orang yang membaca dan memberikan komentar. Tetapi apakah itu yang Tuhan minta? Benarkah itu yang Tuhan inginkan? Yang jelas, Tuhan tidak ingin saya melakukannya. Kalau orang lain, entahlah.

Apa yang saya cari? Ternyata saya telah mencari hal yang salah. Saya harus memperbaiki diri. Diam sejenak dan merenung, berkoneksi dengan TUhan. Apa yang saya cari?

Tidak lama setelah saya bergumul tentang hal ini, seorang teman menghubungi saya. Dia menceritakan seseorang yang dia bantu menuliskan kesaksian dalam report tahunannya. Orang tersebut menulis bahwa sangat terbantu oleh tulisan-tulisan di sayabisa.com. Terus terang saya tidak tahu, tulisan mana yang dia baca dan seberapa besar dampak tulisan tersebut. Ternyata saya tetap harus memperbaiki diri. Ketika ada pembaca yang merasa tertolong, itu adalah anugerah. Anugerah buat saya.

Tidak ada komentar: