Rabu, 22 Juli 2009

Apakah Yang Penting?


Tadi malam saya merenungkan, apakah yang paling penting di dalam hidup saya? Mudah sekali untuk menjawab TUHAN adalah yang terpenting, tetapi apakah hal itu terlihat di dalam hidup saya?

Masalah keuangan menjadi masalah yang belum berakhir sampai sekarang. Uang di bank selalu habis seleum gaji masuk. Ini disebabkan karena saya harus membayar hutang untuk rumah, selain ke bank saya mendapatkan pinjaman dari keluarga. Memang tidak berbunga dan tidak mendesak, tetapi hutang tetaplah hutang yang harus dibayar.

Disisi lain, saya memiliki banyak mimpi. Saya memiliki banyak pengeluaran yang harus di bayar, untuk membeli buku dan mengembangkan website saya, http://www.sayabisa.com/. Saya punya mimpi menjadi orang yang luar biasa.

Saya memutuskan untuk belajar internet marketing dan memikirkan bagaimana saya mendapatkan uang dan popularitas melalui website saya ataupun tulisan-tulisan saya. Bukankah itu semua boleh-boleh saja? Tetapi tadi malam saya merenung kembali dan saat ini saya masih membawa renungan tersebut.

Teman saya pernah menegur saya tentang bagaimana bebas secara financial. Kuncinya bukan memiliki uang banyak. Kuncinya bagaimana arah mata kita tidak menuju ke masalah financial. Istri saya pun menguatkan saya. Dia mengatakan, dia tetap hidup bahagia dengan keadaannya sekarang. Kebahagiaan yang bukan karena uang melainkan karena sesuatu yang lebih berharga, kebersamaan kami.

Tadi malam dan hari ini, saya kembali menetapkan apa yang harus saya lakukan. Saya harus mengejar apa yang menjadi tujuan hidup saya, membangun orang bukan membangun kerajaan. Saya tidak boleh berorientasi kepada uang dan kepopuleran. Biarlah saya tidak dikenal asalkan apa yang ada di dalam diri saya bisa memberkati banyak orang. Apakah yang terpenting di dalam hidup saya?

Saya sudah mengkonsep tulisan dengan tujuan bisa dijual-menjadi buku dan kemudian dijual. Saya menghasilkan produk tetapi saya tidak memasukan hati saya di dalamnya. Saya harus bertahan di dalam idealisme saya. Dulu saya telah menjanjikan menyediakan bahan sebanyak mungkin buat orang-orang bisa berkembang. Dan sekarang saatnya saya tetap memegang janji saya. Saya harus tetap bertahan.

Di tengah kebutuhan akan uang, masa depan yang jelas dan godaan menghasilkan uang lebih banyak dan popularitas, saya memutuskan. Saya tetap menjadi saya seperti sekarang. Saya tidak perlu mencari kedua hal itu karena keduanya adalah hadiah.

Huh....bukan hal yang mudah tetapi harus tetap saya lakukan. Tuhan, tolonglah saya.

Tidak ada komentar: